KBN, Kendari — Ormas Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR) Provinsi Sulawesi Tenggara yang merupakan organisasi pendiri Partai Golkar menilai Bahlil Lahadalia merupakan sosok tepat untuk melanjutkan kepemimpin Partai Golkar.
Ketua DPD Ormas MKGR Provinsi Sultra, Aksan Jaya Putra (AJP) mengungkapkan bahwa Bahlil layak menjadi Ketua Umum Partai Golkar karena memiliki rekam jejak yang panjang dalam organisasi. Selain itu, menurutnya Menteri Investasi itu sejauh ini masih tetap loyal kepada Partai Golkar.
“Meski tidak menjabat dalam struktur di dalam kepengurusan periode ini, Bang Bahlil tidak pernah pindah partai, terus setia pada Golkar,” kata Aksan.
Dalam urusan kaderisasi, lanjut Aksan, Bahlil sudah selesai soal itu. Ia telah melalui perjalanan organisasi yang panjang, termasuk dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).
“Bang Bahlil juga selalu membimbing para juniornya hingga hari ini,”jelasnya.
Menurut Aksan, sesama Putra Sulawesi Tenggara ia mengenal sosok Bahlil. Putra Wakatobi Sultra itu bisa menjadi role model yang tepat bagi anak-anak muda di Indonesia untuk sebuah semangat perjuangan. Dia merintis bukan mewarisi, karena Bahlil bukan datang dari keluarga ningrat.
“Dengan kerja kerasnya yang konsisten berjuang, berikhtiar dan melihat momentum tepat, Ia sosok inspiratif dan akan membuka ruang bagi kita semua untuk maju bersama,”kata Aksan yang pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Sultra periode 2014 – 2017 & Dewan Pembina Repnas untuk Prabowo Gibran Sultra.
Sebagai kader dari organisasi Pendiri Partai Golkar, Aksan mengatakan bahwa Ormas MKGR Sultra mendukung Bahlil untuk maju sebagai ketua umum selanjutnya, dengan tetap mengikuti mekanisme dan prosedur yang ada di partai.
“Insya Allah, Bang Bahlil akan membawa partai tercinta kita untuk menjadi semakin kokoh dan menjadi bagian integral dari pemerintahan Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk bersama membangun Indonesia Maju,” kata Aksan Jaya Putra yang juga Calon Walikota Kendari 2024.
Diketahui, Airlangga Hartarto mengumumkan pengunduran dirinya sebagai Ketua Umum (Ketum) DPP Partai Golkar di Jakarta, Minggu (12/8).
Dalam video resmi yang disiarkan Partai Golkar di Jakarta, Minggu, Airlangga menjelaskan alasan dia mundur karena ingin menjaga keutuhan Partai Golkar dan memastikan stabilitas selama transisi pemerintahan dari Presiden RI Joko Widodo ke Presiden Terpilih Prabowo Subianto.
“Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, serta atas petunjuk Tuhan Yang Maha Besar, maka dengan ini saya menyatakan pengunduran diri sebagai ketua umum DPP Partai Golkar,” kata Airlangga dalam video tersebut. (rils)