KBN – Kota Kendari bukan penghasil sumber daya alam, tapi diapit oleh empat wilayah penghasil sumber daya mineral nikel yaitu ; Konawe utara, Konawe, Konawe Selatan dan Konawe Kepulauan. Posisi Kendari sebagai Ibukota Provinsi Sulawesi Tenggara menjadi strategis dari sisi sektor jasa yang bisa dikelola menjadi sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Hal itu diungkapkan Aksan Jaya Putra (AJP) dalam dialog bersama Redaktur Kendari Pos, Ramadhan dalam dialog Podcast Kendari Pos Channel (15/8).
“Kedepan saya sudah memikirkan kita akan jadikan kota kendari sebagai kota jasa. Apa yang dicari oleh para investor atau siapapun, semua ada di sini.” kata AJP pemegang gelar sarjana bisnis alumni Australia ini.
Lebih jauh AJP mengatakan menjadi ironi dan kerugian ketika hasil sumber daya alam Sulawesi Tenggara yang diperoleh para investor dan satuan kerja mereka membelanjakannya di luar Sultra.
“Kedepan akan kita maksimalkan bagaimana supaya uang hasil sumberdaya alam ini dibelanjakan di kota Kendari sebagai ibukota provinsi. Makanya, saya sudah memikirkan supaya kota kendari menjadi kota jasa, sehingga apa yang mereka cari ada di sini.” tutur calon Walikota Kendari 2024 dari Partai Golkar ini.
AJP menekankan dalam salah satu visi misinya jika terpilih menjadi Walikota akan mengoptimalkan upaya penguatan ekonomi Kendari sehingga memiliki daya saing tinggi.
“Ini yang jadi perhatian uang sumber daya alam kita dibelanjakan di tempat lain karena tidak tersedia di Kendari. Sekali lagi, kedepan kita akan siapkan agar semua kebutuhan tersedia di sini. Sehingga perputaran ekonomi menjadi tinggi dan kuat. Kalau ekonimi kita kuat, semua rencana pembangunan akan mudah dilakukan.” jelas Aksan Jaya Putra (AJP) calon Legislatif 2024 DPRD Sultra Dapil Kota kendari ini. (bar)