KBN — Reses merupakan masa dimana para Anggota Dewan bekerja di luar gedung DPR/DPRD, menjumpai konstituen di daerah pemilihannya (Dapil) masing-masing. Pelaksanaan tugas Anggota Dewan di dapil dalam rangka menjaring, menampung aspirasi konstituen serta melaksanakan fungsi pengawasan dikenal dengan kunjungan kerja. Kunjungan kerja ini bisa dilakukan oleh Anggota Dewan secara perseorangan maupun secara berkelompok.
Dalam masa reses anggota DPRD Provinsi Sultra , Pelaksanaan Masa Sidang kedua untuk tahun sidang 2022 – 2023, Aksan Jaya Putra (AJP) memanfaatkan masa reses tersebut dengan mengunjungi konstituennya di dua Kelurahan Kota Kendari yaitu Kandai dan Kemaraya pada Selasa 30 Mei 2023.
Dalam pertemuan dengan puluhan warga kelurahan kandai, AJP menjelaskan fungsi reses anggota DPRD untuk menyerap aspirasi masyarakat. Oleh karena itu ia menekankan agar warga memberikan masukan dan uneg-uneg secara langsung.
“Berhubung pihak pemerintah khususnya lurah dan camat tidak hadir maka saya serap langsung aspirasi masyarakat kelurahan kandai.” kata AJP.
Paladana, salah seorang warga yang sudah berdiam di kota lama Kendari sejak tahun 1954 mengeluhkan soal air bersih.
“Alhamdulillah jembatan kita ini sudah mulus dari sini sampai Toronipa. Biar kita punya jembatan ini mewah tapi kalau air bersih tidak ada, kasihan pak.” Ungkapnya.
Warga lain juga mengungkapkan hal senada tentang persoalan akses air bersih di kelurahan Kandai di tengah gegap gempitanya pembangunan infrastruktur.
“Persoalan utama masyarakat kandai ini soal air bersih, rata-rata tiap hari warga beli air sampai dua puluh ribu. Kasihan pak.” keluhnya.
Sementara salah seorang warga dari lainnya mengungkapkan baru kali ini ada anggota DPRD yang reses di kelurahan Kandai. Ia mengungkapkan persoalan talut sebagai penahan longsor hingga saat ini belum terealisasi meski telah lama diajukan ke pemerintah.
“Ini berbahaya pak karena dapat menimpa rumah warga. Sudah kami tanyakan ke Pemerintah kota namun anggaran tidak tersedia katanya.” Ungkapnya.
Menanggapi keluhan warga terkait air bersih, AJP menjelaskan bahwa DPRD diberi kewenangan untuk mengadakan sumur bor, dimana setiap kelurahan diberi anggaran tiga titik. Jika di kandai ini baru dua titik maka harus dicari satu titik sumur bor lainnya.
“Nanti dicari lagi satu titik lainnya sehingga bisa kita turunkan anggaran untuk air bersih.” Kata AJP disambut tepuk riuh warga.
Mengenai talut, kata AJP, nanti kita ajak dinas terkait untuk melihat apakah ini bisa masuk dalam porsi APBD Provinsi atau tidak.
“Insya Allah, selama dinas terkait bilang bisa, pasti kita akan upayakan dana untuk pembangunan di situ.
Reses AJP di kelurahan kandai dihadiri ketua LPM, Kapolsek dan beberapa ketua RT/RW dan warga berakhir pukul 12.00 dan dilanjutkan makan siang bersama.
Persoalan mendesak yang diungkapkan warga Kemaraya tidak jauh berbeda dengan Kandai, yaitu tentang air bersih ditambah masalah jalan, drainase dan posyandu yang belum layak pakai.
“Untuk Posyandu silahkan ajukan proposal nanti kita bantu.” Pungkas AJP.
Dalam reses di Kemaraya, AJP didampingi oleh Lurah Kemaraya dan para Ketua RT dan dihadiri masyarakat sekitar.
Aksan Jaya Putra (AJP) adalah Ketua Fraksi Golkar DPRD Sulawesi Tenggara yang siap bertarung dalam Pilwali Kota Kendari 2024. (bar)