Peringatan ini membawa napas panjang dalam setiap masa ke masa yang bukan hanya sebatas instrumen seremoni peringatan belaka, melainkan juga refleksi kebangkitan yang harus meliputi nilai-nilai esensial dari Harkitnas itu sendiri.
Oleh : Aksan Jaya Putra (AJP) – Ketua Fraksi Golkar DRPD Provinsi Sulawesi Tenggara
KBN — 20 Mei merupakan hari peringatan kebangkitan nasional. Hari besar yang setiap tahun menjadi momentum refleksi bangsa dalam mengingat rekam sejarah dan peristiwa tentang gerakan sosial dan perjuangan kemerdekaan.
Harkitnas ibarat letupan energi pembaharuan dalam mereaktualisasi semangat anak-anak bangsa dalam menghendaki perubahan yang lebih baik. Menyongsong kemerdekaan yang seutuhnya, tanpa tendeng aling-aling, tanpa jeratan post- kolonial yang masih membekas. Mengingat hari besar ini lahir dengan digulirnya babak baru, yaitu pergerakan nasional.
Peringatan ini membawa napas panjang dalam setiap masa ke masa yang bukan hanya sebatas instrumen seremoni peringatan belaka, melainkan juga refleksi kebangkitan yang harus meliputi nilai-nilai esensial dari Harkitnas itu sendiri.
Perubah sosial dari waktu ke waktu menjadikan makna dan artikulasi perlu hendaknya selalu direkonstruksi – bahkan didekonstruksi ulang- sebagai satu bangunan semangat baru yang dimulai kembali sesuai dengan era dan tantangannya.
Apalagi saat ini kita ada di zaman dimana segala perubahan fundamental banyak sektor terjadi begitu cepat. Hari kebangkitan nasional menjadi jauh lebih penting ketika disikapi dengan cara pandang utuh terkait tinjauan sejarah dan teropong masa depan yang jelas. Bukan sebatas tanggal merah dan hari libur, tapi juga menyisihkan arti yang begitu mendalam tentang titik balik sebuah bangsa.
Reaktualisasi Makna Kebangkitan di Kendari
Kota Kendari adalah salah satu bagian yang tak terpisahkan dari semangat dari esensi Kebangkitan Nasional. Zaman kian berkembang, terknologi berubah semakin pesat, kemajuan terjadi di mana-mana, Hidup kita dikelilingi dengan kemudahan dan segala hal yang instan.
Menyikapi perubahan tersebut, dalam beberapa kesempatan saya sudah berkali-kali mengejewantahkan sebuah konsep kebangkitan untuk Kendari yaitu ‘Kendari Bisa” khususnya menjaga persatuan dan kesatuan pada sebuah masyarakat multietnis seperti Kendari.
Secara fundamental manusia hidup dalam sebuah lingkungan sosial dengan beragam karakter individu, budaya, adat istiadat, dan nilai-nilai serta norma-norma yang melekat pada lingkungan dimana ia hidup.
Hidup secara berdampingan dan berbeda dalam sebuah lingkungan memang tidak mudah, butuh penyesuaian diri untuk bisa diterima dengan baik di tengah masyarakat dan mampu untuk menerima perbedaan-perbedaan diantara mereka seperti; perbedaan budaya atau suku dalam pergaulan antar etnis. Perbedaan dalam masyarakat bila tidak dikelola secara baik, akan menciptakan ‘embrio’ konflik yang bisa meledak kapan saja hanya dengan satu ‘pemantik’ provokasi.
Perlu disadari kenyataan yang tidak dapat dielakkan bahwa masyarakat dan bangsa Indonesia terdiri atas berbagai keragaman sosial seperti kelompok etnis, budaya, agama, aspirasi politik dan lain-lain. Perbedaan-perbedaan dalam kesatuan sosial tersebut merupakan fakta yang harus diterima sebagai keanekaragaman yang ada dan dapat disebut sebagai masyarakat multikultural.
Dalam kota yang berpenduduk multikultural dengan populasi hampir berjumlah sama, konflik bernuansa SARA yang tentu sama tidak kita inginkan terjadi, merupakan suatu hal yang terkadang sulit dihindari. Konsep pembauran selama ini atas berbagai keberagaman terkadang tidak sanggup meredam konflik sehingga kemudian bersinggungan dengan persoalan hukum, keamanan dan stabilitas kawasan.
Persoalan keamanan adalah salah satu faktor penting dan turut menentukan implementasi program investasi para investor yang kita harapkan berperanserta dalam pembangunan Kota. Ujungnya dapat kita tebak, pembangunan kota berdaya saing, inovatif dan masyarakat sejahtera hanya akan menjadi konsep dan ‘pending matters’ jika kemudian kawasan tidak aman.
Oleh karena itu melalui momentum Hari Kebangkitan Nasional tahun 2023 ini, marilah kita menggelorakan semangat persatuan dan kesatuan bangsa umunya dan kota Kendari khususnya agar rasa tentram dan aman tetap terpelihara dengan baik. Dengan begitu, investasi dan proses pembangunan berjalan secara maksimal untuk kesejahteraan masyarakat. *