Kembali kepada fitrah yaitu kesucian akan bermakna ‘the fresh start effect’ atau efek awal yang baru yang akan memberikan semangat baru untuk melakukan perubahan lebih baik. Konsep ‘the fresh start effect’ akan memperjelas keadaan “Old and New”, masa lalu hari ini dan akan datang. Maka, Idul Fitri menjadi penanda dimulainya semangat baru atau paling tidak mereaktualisasi semangat baik yang telah ada menuju perubahan lebih baik tentunya
Oleh : Aksan Jaya Putra (AJP) – Anggota DPRD Sulawesi Tenggara
KBN — 1 Syawal 1444 H sebentar lagi tiba. Seluruh Umat Islam dari segala arah dan penjuru dunia, dari sabang sampai merauke mengumandangkan takbir, tasbih, tahmid dan tahlil. Bahkan sebagaian masyarakat kita, pada malam hari raya Idul Fitri melakukan takbir keliling yang sudah menjadi tadisi di masyarakat.
Kegembiraan dengan bertakbir sesungguhnya merupakan manifestasi kebahagiaan setelah sebulan penuh berpuasa melawan hawa nafsu. Takbir menjadi bentuk ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT atas kemenangan besar yang kita peroleh dan puncaknya ditandai pada Hari Raya Iedul Fithri.
Karena hari raya Idul Fitri merupakan puncak dari pelaksanaan ibadah puasa maka ia memiliki makna berkaitan erat dengan tujuan yang akan dicapai dari kewajiban berpuasa itu sendiri, yaitu manusia yang bertaqwa. Makna lain Idul Fitri dari berbagai sumber kajian yang telah sama kita ikuti adalah hari raya dimana umat Islam untuk kembali berbuka atau makan. Oleh karena itulah salah satu sunah sebelum melaksanakan shalat Idul Fitri adalah makan atau minum walaupun sedikit. Hal ini untuk menunjukkan bahwa hari raya Idul Fitri 1 syawal itu waktunya berbuka dan haram untuk berpuasa.
Idul Fitri juga bermakna kembali kepada kesucian setelah melaksanakan ibadah puasa sebulan penuh di bulan Ramadhan dengan berbagai keistimewaannya. Kembali suci ini bisa kita maknai dalam pengertian lebih luas sebagai momentum perbaikan baik secara individu maupun pemanfaatan kewenangan politik yang melekat pada diri individu itu sendiri.
Kembali kepada fitrah yaitu kesucian akan bermakna ‘the fresh start effect’ atau efek awal yang baru yang akan memberikan semangat baru untuk melakukan perubahan lebih baik. Konsep ‘the fresh start effect’ akan meperjelas keadaan “Old and New”, masa lalu hari ini dan akan datang. Maka, Idul Fitri menjadi penanda dimulainya semangat baru atau paling tidak mereaktualisasi semangat baik yang telah ada menuju perubahan lebih baik tentunya.
Pada kesempatan Idul Fitri 1444 H ini, saya Aksan Jaya Putra (AJP), Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara dan Ketua Fraksi Golkar mengajak kepada kita semua di hari yang suci ini, menjadikan Iedul Fithri ini sebagai momentum untuk mempersatukan hati dan semangat kita bersama guna mempersiapkan pembangun Kota Kendari kedepan menuju kota berkemajuan; Kendari yang berdaya saing, Inovatif, Sejahtera dan Aman. Aamiin.