Jika kebahagiaan adalah keadaan pikiran, seperti yang disarankan Duffy, dapatkah seseorang memilih untuk bahagia?
KBN — Manusia kadang merasa bahagia disatu waktu dan merasa sebaliknya pada waktu yang lain. Kondisi ini tidak berlaku umum sebab setiap manusia berbeda kadar rasa bahagianya. Pertanyaannya adakah standar universal berdasarkan keilmuan dan dapat digunakan untuk mengukur rasa bahagia itu?
Lantas apa kunci kebahagiaan? Satu pertanyaan besar umat manusia yang belum diketahui jawaban sepenuhnya.
Dari sisi sains, para ilmuwan telah meneliti hal ini dan semakin dekat untuk menunjukkan dengan tepat faktor-faktor tertentu yang dapat meningkatkan kebahagiaan. Meski begitu merumuskan secara utuh dan universal formula kebahagiaan itu tidaklah mudah.
Kebahagiaan adalah fenomena kompleks yang sulit untuk didefinisikan dan diukur secara objektif. Sam Jahara, seorang psikoterapis di Brighton and Hove Psychotherapy Inggris, mengatakan kepada Live Science bahwa kebahagiaan biasanya terkait dengan perasaan senang, tenang, dan syukur. Orang yang bahagia sering kali memiliki pandangan positif terhadap kehidupan mereka, baik dulu maupun sekarang dan terlepas dari keadaan negatif, dan mereka menantikan masa depan, katanya.
Tapi kebahagiaan tidak sama dengan kepuasan hidup, kata Maurice Duffy, trainer pola pikir dan profesor inovasi dan kewirausahaan di University of Sunderland di Inggris.
“Ketika kita menggambarkan kebahagiaan, kita mengatakan bahwa keadaan mental kita bahagia,” katanya.
“Saat kita menggambarkan kepuasan hidup, kita membuat penilaian atas sesuatu yang kita kendalikan dan apakah kita merasakannya; menguntungkan atau merugikan kita, atau membuat kita lebih baik atau lebih buruk.” Jelas Maurice dilansir Livescience.
Cara kebahagiaan diukur – kebanyakan menggunakan kuesioner dan skala kebahagiaan – juga tidak cukup tepat untuk menarik kesimpulan tegas tentang standar kebahagiaan, demikian ulasan tahun 2021 yang diterbitkan dalam jurnal Synthese.
Terlepas dari semua itu, penelitian tentang kebahagiaan telah menunjukkan bahwa ada beberapa tema umum, yang menunjukkan bahwa kunci kebahagiaan mungkin masih dapat dijabarkan secara ilmiah.
Beberapa Tips untuk bahagia menurut kajian ilmiah, antara lain :
Rutin beraktivitas Fisik
Ada bukti yang berkembang bahwa aktivitas fisik mungkin menjadi pusat kebahagiaan sepanjang umur seseorang. Sebuah studi tahun 2020 yang diterbitkan dalam International Journal of Environmental Research and Public Health mengukur aktivitas fisik dan kebahagiaan pada 2.345 orang dewasa muda, setengah baya, dan lebih tua. Individu dengan tingkat aktivitas tinggi dan sedang melaporkan tingkat kebahagiaan yang jauh lebih tinggi daripada peserta yang tidak aktif, terlepas dari kelompok usia mereka.