Meski dirundung badai pandemi, faktanya pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2022 memncapai 5,3% tertinggi sejak tahun 2014. hal ini tentu saja tidak terlepas dari kepiawaian seorang Airlangga Hartarto
KBN — Dr (H.C) Airlangga Hartarto, MBA.,MMT lahir di Surabaya, Jawa Timur, 1 Oktober 1962 dari pasangan Hartarto Sastrosoenarto–R.Hartini Soekardi. Memasuki usia sekolah menengah, ia kemudian meneruskan sekolahnya di SMA Kolese Kanisius Jakarta. Ia dikenal sebagai pribadi yang aktif. Saat di SMA, ia menjadi ketua OSIS.
Lulus SMA, Airlangga Hartarto melanjukan pendidikan di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta mengambil Jurusan Teknik Mesin di Fakultas Teknik dan lulus pada tahun 1987. Di kampus ternama ini, ia aktif menjadi Ketua Senat Mahasiswa Fakultas Teknik UGM. Kecintaannya pada dunia organisasi kemahasiswaan tidak menghalangi dirinya untuk fokus menyelesaikan perkuliahan
Diluar negeri ia melanjutkan pendidikannya di AMP Wharton School University of Pennsylvania, Philadelphia USA (1993), Master of Business Administration (MBA), Monash University, Australia (1996), Master of Management Technology (MMT), Melbourne Business School University of Melbourne, Australia (1997), Honorary Doctorate in Development Policy ,The Korea Development Institute (KDI) School of Public Policy and Management, South Korea (2019) dan Doctor Honoris Caussa bidang Managemen Olahraga Universitas Negeri Semarang (2020).
Dengan ilmu yang dimilikinya, Airlangga pun mengokohkan dirinya sebagai pengusaha yang sukses. Ia memiliki banyak bisnis dengan berbagai perusahaan, salah satunya menjadi Presiden Komisaris dari PT. Fajar Surya Wisesa, Tbk.
Didunia politik Airlangga Hartarto memulai kiprahnya sebagai Wakil Bendahara DPP Golkar periode 2004 – 2009. Setelah itu ia berhasil menjadi anggora DPR RI tahun 2009 – 2014 dan 2014 – 2019 dengan daerah pemilihan (DAPIL) Jawa Barat V kemudian menjadi Ketua Umum Partai Golkar di tahun 2017 sd sekarang.
Airlangga Hartarto Sebagai Menko Bidang Perekonomian
Perekonomian Nasional sempat mencatat pertumbuhan negatif saat diterpa badai pandemi Covid-19 pada tahun 2020, perekonomian nasional terus menunjukan resiliensi dan beranjak pulih lebih cepat. Sementara itu, situasi ekonomi dunia ke depan mulai menunjukkan tanda-tanda perbaikan. Diiringi pengetatan kebijakan suku bunga yang mulai ditahan, berbagai lembaga internasional telah mengkoreksi ke atas prediksi ekonomi tahun 2023 sehingga probabilitas resesi terus menurun.
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menjadi salah satu indikator vital dalam mempertahankan momentum pemulihan ekonomi nasional melalui kontribusinya terhadap sektor esensial. Tumbuhnya UMKM turut menjadi pemicu peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui ketersediaan kesempatan kerja yang tinggi serta pendistribusian pendapatan masyarakat guna pemerataan ekonomi.
Peran penting UMKM tersebut dibuktikan dengan kontribusinya terhadap PDB yang mencapai 60,5% serta serapan tenaga kerja mencapai 96,9% dari total penyerapan tenaga kerja nasional. Selain itu, UMKM juga terbukti resilien di tengah pandemi terlihat dari peningkatan indeks bisnis UMKM sejak kuartal III-2021 hingga kuartal II-2022. Mempertimbangkan berbagai kontribusi tersebut, Pemerintah terus memberikan perhatian penuh untuk mengembangkan UMKM melalui berbagai kebijakan.
Meski dirundung badai pandemi, faktanya pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2022 memncapai 5,3% tertinggi sejak tahun 2014. hal ini tentu saja tidak terlepas dari kepiawaian seorang Airlangga Hartarto. [bar]