KBN – Berdasarkan data US Geological Survey, cadangan nikel Indonesia mencapai 21 juta metrik ton, yang menjadikan Indonesia sebagai pemain utama nikel dunia, disusul oleh Australia dengan cadangan nikel yang mencapai 19 juta metrik ton. Sulawesi Tenggara menjadi salah satu provinsi yang memiliki tambang nikel terbesar di Indonesia, dengan luas mencapai 198.624,66 ha. Salah satunya ada di Kabupaten Konawe, dengan luas tambang sebesar 21.100 ha. Tidak salah jika banyak kalangan menyebut Sulawesi Tenggara adalah Surga Investasi sektor pertambangan nikel.
Pertanyaan yang sering muncul di publik, apa yang kota Kendari dapatkan? Bukankah Kendari adalah Ibu Kota Provinsi Sulawesi Tenggara yang ‘notabene’ representasi sebuah Provinsi Surga Investasi?
Pertanyaan publik ini terekam dalam benak seorang Aksan Jaya Putra (AJP) sehingga menjadi satu hal penting dalam visi misi yang akan diimplementasikan kedalam program Kendari Berdaya Saing, jika ia terpilih menjadi walikota Kendari 2024.
“Sulawesi Tenggara adalah surga investasi, semua orang berlomba-lomba datang mencari nikel. Tapi apa yang kota Kendari dapat? Hampir tidak ada, yang kita dapat hanya pajak hotel dan restoran.” Kata AJP pada acara pengajian dan do’a bersama yang diselenggarakan Srikandi AJP di Kendari (20/3).
Lebih lanjut AjP memaparkan, “Kota Kendari adalah penyangga. Kedepan kita akan komunikasikan dengan investor yang ada, paling tidak membantu pembangunan di Kota Kendari. Kita akan berikan berbagai program kepada Investor agar berinvestasi di Kota ini” Jelasnya.
AJP menegaskan komitmennya untuk memajukan Kota Kendari. “Saya ini lahir dan besar di Kendari. Saya ingin melihat kota ini maju dan berkembang.” Pungkas AJP. (kbn/bar)